Senin, 01 November 2010

Senyum Spontan


Senyum dan tawa adalah bentuk perwujudan emosi paling dasar dari manusia dan ini ekslusif milik manusia karena hewan tidak dapat tersenyum. Senyum membuat seseorang gembira. Karena itu, senyum memiliki efek yang tidak sedikit dalam membentuk karakter seseorang. Tatkala tersenyum, kita memadukan gerakan otot-otot wajah, tarikan napas, dan pusat emosi-rasio di otak. Koalisi tiga komponen ini mampu menghasikan efek besar bagi tubuh dan jiwa sekaligus. Otot-otot yang terlibat terutama adalah otot yang melingkari mata da bibir. Dua otot ini merupakan salah satu "penanda" ketuaan orang. Tidak heran, operasi untuk memudakan wajah antara lain dilakukan dengan mereparasi otot-otot ini. Padahal, tarikan (kontraksi) dan lepasan (relaksasi) otot-otot wajah dapat dilakukan secara gratis melalui senyum di bibir dan kegembiraan dari hati. Otot-otot wajah diketahui mendapat pengaturan khusus dari otak. Kalau kita tersenyum diplomatis-politis, senyum yang dibuat-buat dan mungkin tidak tulus, bagian otak yang bekerja adalah bagian bernama daerah premotorik. Sebaliknya, jika kita tersenyum spontan dan tulus, pusat bernama daerah motorik-lah yang mengatur otot-otot wajah. Zat kimia yang dilepaskan pun berbeda. Jika senyuman spontan dan tulus, ada lebih banyak zat kefalin dan endorfin yang dilepas. Zat pertama laiknya obat penghilang nyeri. Zat kedua seperti morfin; membuat kita gembira. Efeknya kemudian kembali ke otak, ke jiwa kita. Kegembiraan spontan itu sendiri dapat membuat wajah kita kelihatan lebih segar. Sedangkan, senyum diplomatis-politis membuat zat stres, seperti kortisol dan adrenalin sedikit meningkat karena otak kita harus bekerja berat untuk menyesuaikan kepalsuan-kepalsuan itu. Efeknya jelas: otot-otot wajah bukan rileks, tetapi tegang. Kita seperti menyeringai. Seorang pemain teater yang piawai sekalipun tidak sanggup mengubah efek otak terhadap otot-otot wajah jika itu sebuah kepalsuan dan kepura-puraan. Tarikan napas antara senyuman spontan dan senyum diplomatis-politis juga sangat berbeda. Yang satu lebih lambat dan diiringi dengan denyut jantung yang lebih lambat, sementara yang satu lebih cepat disertai denyut jantung yang cepat bahkan berdebar-debar.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar